Senin, 22 Juni 2015

Bercanda Ala Rasulullah SAW

                               Bercanda Ala Rasulullah SAW
   

TERTAWA merupakan bagian dari kehidupan manusia. Karena setelah rasa sedih maka rasa bahagia akan datang secara bergantian, dan biasanya rasa itu ditampilkan dengan tawa.
Islam, agama fitrah, tidak mencegah orang tertawa. Nabi saw. juga sesekali tertawa dan bercanda dengan para sahabatnya, tetapi Rasulullah tidak membiasakan diri untuk melakukannya sepanjang waktu.
Nah, kita sebagai umat Islam tentunya memiliki aturan tersendiri saat tertawa, bercanda atau menceritakan sebuah lelucon.
  1. Lelucon seharusnya tidak menyimpang dari masalah iman. Tidak meremehkan, melukai, atau   mengejek orang lain. Ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang menerangkan tentang hal ini.
  2. Kebohongan dan kepalsuan tidak harus digunakan sebagai alat untuk membuat orang tertawa. Nabi saw. bersabda: “Celakalah orang yang memberikan pidato kepada orang dan berbohong untuk membuat mereka tertawa. Celakalah dia, celakalah dia.” [Sunan Abi Dawud (4990), Sunan al-Tirmidzi (2315), dan Sunan al-Darimi (2702)].
  3.  Lelucon itu seharusnya tidak menimbulkan rasa takut kepada siapa pun atau berupa intimidasi..
  4.  Lelucon tidak boleh dilakukan pada acara-acara serius atau pada saat orang menangis. Ada waktu dan tempat yang tepat untuk segalanya. Hal ini bisa kita pikirkan secara logis, karena saat orang yang tengah menangis butuh tempat untuk bersandar. Dan jika tiba-tiba saja tertawa maka orang yang menangis tentunya akan merasa tersinggung dan dapat menyakiti hatinya.
  5. Lelucon diungkapkan dalam batas yang wajar sesuai dengan etika dan akal.Jika seorang Muslim berfokus pada apa manfaat baginya dalam masalah agama ataupun duniawi, ia akan menemukan sesuatu yang memang ia butuhkan dan tidak terlalu banyak mengonsumsi hiburan yang tidak penting untuk diri dan keluarga.

PUASA DAPAT MEMPERLAMBAT PENUAAN DAN MEMPERPANJANG USIA

Puasa Dapat Memperlambat Penuaan dan Memperpanjang Usia


Berpuasa adalah kewajiban bagi semua muslim di dunia. Tidak hanya sebagai ibadah, puasa juga membawa banyak sekali manfaat bagi kesehatan Anda. Seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk, sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa puasa mampu memperlambat penuaan dan memperpanjang hidup.
“Pemotongan jumlah kalori yang Anda makan hingga setengah, selama lima hari dalam sebulan akan membantu Anda hidup lebih lama.”ungkap para ilmuwan.
Dan efek baik itu akan terus berlangsung meskipun Anda kembali ke diet normal.
Para peneliti menciptakan ‘diet meniru puasa’ di mana efek menguntungkan dari puasa dapat dirasakan hanya dengan berdiet.
“Puasa ketat sulit bagi orang untuk menjalaninya, dan juga bisa berbahaya, jadi kami mengembangkan diet yang kompleks yang memicu efek yang sama dalam tubuh.” kata Profesor Vaiter Longo, USD Davis School of Gerontology.
Diet ini dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori yang dimakan sekitar 34-54 %.
Ladies itulah keuntungan melakukan puasa menurut berbagai penelitian. Bahkan orang yang tidak menjalankan puasa sebagai kewajiban, membuat diet yang menyerupai puasa agar dapat merasakan keuntungannya.

Puasa di Bulan Ramadan Bisa Bikin Tambah Pintar? Simak Infonya!

Puasa di Bulan Ramadan Bisa Bikin Tambah Pintar? Simak Infonya!


Puasa di bulan Ramadan memang memiliki segudang manfaat. Manfaatnya tak hanya mencakup masalah kesehatan tubuh dan fisik tapi juga kesehatan mental dan pikiran. Puasa memang tak sekadar menahan haus dan lapar. Kalau dijalani dengan niat sungguh-sungguh untuk beribadah, kita bisa mendapatkan berkah yang luar biasa.

Dilansir dari realbuzz.com, salah satu manfaat puasa di bulan Ramadan adalah bisa meningkatkan kecerdasan otak. Tentu saja manfaat yang satu ini sangatlah positif untuk kita. Siapa sih yang tak mau jadi tambah cerdas selama puasa? Yuk, kita simak info selengkapnya di bawah ini.

 
 
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menemukan bahwa kemampuan fokus mental yang didapat selama Ramadan bisa meningkatkan kadar brain-derived neurotrophic factor (sejenis protein yang banyak di otak), sehingga tubuh bisa memproduksi lebih banyak sel-sel otak. Dengan begitu fungsi otak pun bisa meningkat. Sementara itu kadar hormon kortisol yang berkurang juga bisa mengurangi tingkat stres selama dan sesudah Ramadan. 
 


Kalau puasa bisa dijalankan dengan baik dan benar, maka bukan hal mustahil kita bisa meraup banyak pahala sekaligus manfaat. Oh ya, bulan puasa juga jadi bulan yang tepat untuk memperbaiki kebiasan-kebiasaan buruk lho. Misal, mengurangi asupan minuman berkafein dan juga kebiasaan ngemil berlebihan. Ketika Anda sudah bisa mengontrol dan mengendalikan pola makan yang baik, maka dampak bagi kesehatan akan sangat positif.

Saat puasa, sistem metabolisme tubuh akan lebih efisien. Karena kita tidak makan dan minum sepanjang hari, maka jumlah nutrisi yang bisa diserap tubuh akan meningkat. Kenapa? Ini karena hormon bernama adiponectin yang diproduksi karena adanya kombinasi puasa dan makan sahur. Selain itu otot-otot tubuh akan menyerap lebih banyak nutrisi lagi selama kita puasa. 

Wah, puasa di bulan Ramadan memang sangat baik untuk kita ya, Ladies. So, lebih semangat lagi menjalani puasanya ya.

RPP Kelas V - Tema 1 Sub.Tema 1 Pemb.1

                               RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 REVISI 2018    TEMA 1 ....