Kamis, 07 Mei 2015

Pembuatan Magnet dengan Cara Elektromagnet (Arus Listrik)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Di bumi ini tentunya kita tidak asing dengan benda yang bernama magnet. Benda yang memiliki medan magnet dan dua kutub ini dapat menarik benda-benda yang mengandung unsur logam. Kita dapat menemukan magnet dimana saja, misalnya di toko mainan, toko bangunan, bahkan di bumi yang kita pijak ini terdapat sumber medan magnet yang sangat banyak. Pada magnet terdapat dua kutub, yaitu kutub utara yang selalu mengarah ke utara dan kutub selatan yang selalu mengarah ke selatan. Dan tak jarang kita juga bisa menemukan magnet di dalam alat-alat elektronik. Biasanya kita melihat magnet dalam berbagai bentuk, contohnya magnet U (sepatu kuda), magnet batang, magnet lingkaran, magnet jarum (kompas), dan lain-lain. Namun sebenarnya magnet yang ada sekarang ini, hampir semuanya adalah magnet buatan.

Magnet sebenarnya tidak hanya berupa magnet batang, jarum, lingkaran, yang biasa kita lihat pada umumnya. Tetapi magnet juga bisa dibuat dengan cara sederhana dan tidak membutuhkan bahan-bahan tertentu yang rumit seperti pada pembuatan magnet buatan. Kita hanya membutuhkan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar kita, dan cara pembuatannya pun tak serumit magnet buatan pabrik. 

Selain itu magnet juga sangat berguna bagi manusia. Misalnya saat kita tersesat di hutan kita dapat menggunakan kompas sebagai penunjuk jalan, dalam hal ini magnet juga ikut berperan penting. Magnet kulkas digunakan untuk menyimpan catatan di pintu kulkas. Tidak hanya itu, magnet juga sangat berguna dalam dunia kesehatan. Sejak dulu magnet sudah digunakan dalam dunia pengobatan, terutama dalam pengobatan alami (Naturopathy).
Selain karena murah, hanya dengan satu set magnetic terbukti sangat bermanfaat bagi seluruh anggota keluarga (tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk hidup sehat alami)

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasarnya?
2.      Apa yang dimaksud dengan magnet?
3.      Apa saja benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis?
4.      Bagaimana sifat-sifat magnet itu sendiri?
5.      Apa saja manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari?
6.      Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membuat magnet secara sederhana?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.
2.      Untuk mengetahui pengertian magnet.
3.      Untuk mengetahui benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis
4.      Untuk mengetahui sifat-sifat magnet.
5.      Untuk mengetahui manfaat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Untuk mengetahui bahan dan cara membuat magnet secara sederhana.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Ø  Standar Kompetensi        :
Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Ø  Kompetensi Dasar            :
Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

B.     Materi
1.      Pengertian Magnet
          Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Magnet berasal dari bahasa Yunani magnes atau magnetis lithos yang berarti batuan magnesian. Magnesia adalah nama sebuah propinsi di Yunani pada masa lalu yang kini bernama manisa (sekarang berada di wilayah Turki), di propinsi inilah pertama kali magnet di temukan. Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda yang terbuat dari besi, baja, nikel dan kobalt. Magnet didefinisikan sebagai bahan feromagnetik dengan daerah magnetik terarah sama sehingga menghasilkan medan magnet disekitarnya.

2.      Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik
Benda  dapat digolongkan berdasarkan   sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada didekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan  kemampuan   benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda  bukan  magnet. Namun,  tidak  semua  benda logam yang  berada  di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a.       Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet   
       dengan kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b.      Bahan non magnetic
1)      Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu.
2)      Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet. Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet.  Benda itu ada yang  mudah  dan  ada  yang  sulit  dijadikan magnet.  Baja  sulit  untuk dibuat  magnet, tetapi  setelah  menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet  sifat kemagnetannya  mudah  hilang. Oleh  karena  itu,  besi digunakan untuk membuat magnet sementara.

Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a.       Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen campuran dibagi menjadi:
§  Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
§  Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
§  Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b.      Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk feritdan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c.       Magnet Besi LunakTipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d.      Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.

Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alasan itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243).Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet (berelektromagnetik).

Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada:
Magnet neodymium, merupakan magnet tetap yang paling kuat. Magnet neodymium (juga dikenal sebagai NdFeB, NIB, atau magnet Neo), merupakan sejenis magnet tanah jarang, terbuat dari campuran logam neodymium,
Magnet Samarium-Cobalt: salah satu dari dua jenis magnet bumi yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan samarium dan kobalt. Magnet tidak tetap (remanen) tergantung pada medan listrik untuk menghasilkan medan magnet. Contoh magnet tidak tetap adalah elektromagnet.

3.      Sifat-Sifat Magnet
Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1)      Mampu menarik benda-benda yang mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
2)      Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
3)      Magnet mempunyai 2 buah kutub, yaitu kutub utara (North/N) dan kutub selatan (South/S).
4)      Kutub utara magnet menunjuk ke arah selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke arah kutub utara bumi.
5)      Kutub-kutub magnet yang sama akan tolak menolak dan kutub-kutub magnet tidak sama akan tarik menarik.
6)       Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tipis seperti kertas, plastik.

4.      Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-hari
a.       Menemukan Jarum yang Jatuh di Lantai
Ketika jarum yang dipakai ibu menjahit jatuh ke lantai kalian dapat membantu menemukannya dengan bantuan magnet. Coba geser-geserkan magnet pada daerah jatuhnya jarum. Karena terbuat dari besi, jarum akan tertarik oleh magnet.

b.      Tutup Tempat Pensil
Pernahakah kalian melihat tempat pensil yang menggunakan magnet? Magnet dipasang pada tutup tempat pensil bertujuan agar dapat melekat dengan baik.
c.       Petunjuk Arah
Tahukah kalian yang disebut dengan kompas? Kompas merupakan alat penunjuk arah. Alat penunjuk arah yang ada pada kompas berupa magnet jarum

C.     Alat dan Bahan
Alat     :
1.      Gunting
2.      Gergaji
Bahan   :
1.      Baterai ukuran Besar 3 Buah
 2.   Paku besar 1 Buah
3.      Kawat Kabel
4.      Bambu yang berdiameter sama dengan baterai
5.      Paku – paku  kecil
6.      Isolatip

D.    Cara Kerja
1.      Susunlah baterai.
2.      Potong bambu sesuai dengan panjang baterai.
3.      Masukkan baterai yang sudah disusun kedalam bambu.
4.      Lilitkan paku besar dengan kawat kabel
5.      Hubungkan ujung kawat dengan ujung batrei yang telah disusun pada kutub positif dan kutub negatif.
6.      Dekatkan paku yang dililit kawat kabel pada paku-paku kecil.


BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
            Dari hasil percobaan yang kami lakukan bahwa magnet dapat dibuat dengan cara elektromagnet (arus listrik). Hal itu dapat dibuktikan dengan menempelnya paku –paku kecil pada paku yang dililitkan kawat kabel  yang dihubungkan pada batu baterai .

B. Saran
Kami berharap dapat dijadikan panduan untuk lebih memahami elektromagnetik dan percobaan yang kami buat dapat dijadikan referensi untuk pembaca dalam menerapkan penggunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari.



DAFTAR PUSTAKA
http://aguslamatenggo.blogspot.com/2012/05/makalah-elektromagnetik-kata-pengantar.html
Buku Paket Kelas 5 SD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP Kelas V - Tema 1 Sub.Tema 1 Pemb.1

                               RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 REVISI 2018    TEMA 1 ....