Kamis, 25 Februari 2016

Problematika Menulis dan Membaca di SD

Mengidentifikasi Problematika Menulis dan Membaca di Kelas 3, 4, dan 5 Sekolah Dasar
Berikut ini permasalahan yang ditemukan      :
A.    Dari segi menulis  :
1)      Kesalahan dalam penulisan huruf yaitu tata cara menulis huruf kapital dan huruf kecil. Mereka salah menulis huruf di awal kalimat, nama orang, nama tempat-tempat penting, nama jabatan, judul karangan, dan sebagainya.
Contoh            :
v Kesalahan menulis huruf kapital pada awal kalimat.
1)      kita harus berangkat sekarang.
2)      pada hari itu saya sedang tak ada di rumah.
v  Kesalahan menulis huruf kapital pada setiap kata. Setiap awal kata dalam kalimat siswa menulis dengan huruf kapital semua:
1)      Kucing Itu Berlari Dengan Cepatnya.
2)      Burung-Burung Berkicauan DAtas Dahan.
v  Kesalahan menulis huruf kapital pada nama orang
1)      andi bermain bola dengan ali.
2)      susi dan santi bermain karet.
v  Menulis huruf kapital di tengah-tengah kata:
baPak, iBu, aYah, aTuran, peKerjaan, tiDak, beRasal, iTu
v  Kesalahan menulis huruf kapital pada nama kota dan tempat-tempat penting atau       nama geografi:
1)      jakarta ibu kota indonesia.
2)      kebun binatang ragunan banyak pengunjungnya.
v  Kesalahan menulis huruf kapital pada kata sapaan:
1)      pak,  aku mohon izin, besok mau berangkat ke Bandung untuk melakukan penelitian.
2)      Aku tidak tahu kalau masalah itu harus dirahasiakan, bu.

2)      Kesalahan dalam menulis tanda baca. Kesalahan ini sering penulis temui pada semua jenjang pendidikan baik di sekolah maupun perguruan tinggi.
a.       Tidak digunakannya tanda petik ( “…”) pada penulisan percakapan dua orang atau lebih (dialog):
Amir: Apa kabar, Mal, hari ini.
Akmal: Alhamdulillah, baik-baik saja.
b.      Sebuah kesalahan apabila tanda titik sering ditulis setelah tanda petik pada penulisan dialog:
Andi: “Saya tadi ke rumahmu, La, ternyata kamu masih tidur”.
Lela: “Oh, maaf, ya, Di, aku tadi ngantuk sekali, sih”.
c.       Tidak digunakan tanda titik (.) pada singkatan nama atau gelar yang terakhir:
1)      Drs. Ahmad Dahlan, M. A
2)      Sartana, S. H
d.      Tidak menggunakan tanda titik pada akhir kalimat.
Contoh :
Jenderal Soedirman adalah orang yang sangat berjasa bagi negara
e.       Kesalahan dalam menggunakan tanda penghubung dan tanda pisah.
1)      Pada kata ulang, siswa  sering kali menulis kata penghubung dengan tanda pisah. Contoh: Makan – makan, berlari – larian, tidur – tiduran
2)      Menulis tanda pisah sama dengan tanda penghubung:
Dari Jakarta-Bogor dapat ditempuh dalam waktu 2 jam dengan sepeda motor.
Jam 08.00-14.00 adalah kegiatan sekolah kami.
f.       Tidak menggunakan tanda baca koma (,) pada bagian tertentu dalam penulisan surat:
Dengan hormat
Hari/tanggal: Jumat/6 Februari 2015

3)      Kesalahan dalam menulis kata depan,  imbuhan, dan pemutusan kata. Banyak kesalahan dalam menulis kata yang sering kita jumpai dalam tulisan siswa juga mahasiswa, serta orang dewasa pada umumnya.
a.       Kesalahan dalam menulis kata depan di dan ke:
1)      Nina membeli buah mangga dipasar tradisional.
2)      Kepasar tradisional saja membeli rambutannya karena harganya lebih murah.
b.      Kesalahan dalam menulis imbuhan di-, ke-, dan se-:
1)      Buku itu di beli ayah di toko buku tadi siang.
2)      Ia ke takutan melihat seekor anjing.
3)      Ia  hanya punya se ekor kambing.
c.       Kesalahan dalam pemutusan kata: deng-an, men-ganggu, ya-ng, pers-atuan, persat-uan, diketah-uiPenyingkatan kata yang tidak disarankan dalam menulis karangan: a/n, tdk, yg, dpt, dlm, kepunyaanx, ber7an.

4)      Penulisan kalimat yang ambigu:
a.       Kucing makan tikus mati.
b.      Istri pak lurah yang baru hadir dalam acara itu.
c.       Buku terbitan baru itu laku sekali di pasaran.

5)      Penulisan paragraf
a.       Membedakan antara jenis paragraf.
b.      Siswa merasa sulit menuangkan kalimat pertama.
c.       Bingung yang menghinggapi siswa dalam menulis paragraf. Mereka harus mulai dari mana. Dari gagasan yang mana harus dituangkan dalam sebuah tulisan, sekalipun judul sudah ditentukan oleh gurunya. 
d.      Kesalahan tentang teknik penulisan paaragraf.

6)      Siswa saat ini merasa sulit dalam menulis sambung. Hal ini disebabkan oleh tiadanya pembiasan menulis sambung yang standar di kelas IV SD.

B.     Dari segi membaca :
1)      Siswa hanya berminat membaca, jika bacaannya singkat, mudah dimengerti dan berjenis sastra atau non fiksi.
2)      Sulitnya konsentrasi siswa pada saat membaca  cepat.
3)      Pengaruh gerakan bibir saat membaca.
4)      Pengucapan kata saat membaca salah, tetapi makna sama. Misal : Bakso dibaca baso.



                                                                                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP Kelas V - Tema 1 Sub.Tema 1 Pemb.1

                               RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 REVISI 2018    TEMA 1 ....